Tesis

Faktor Risiko Sindrom Metabolik pada Remaja Obesitas: Kajian pada Massa Lemak = Risk Factors of Metabolic Syndrome in Obese Adolescents: Focus on Body Fat.

Latar Belakang: Prevalens obesitas di dunia dan di Indonesia mengalami peningkatan. Obesitas dikaitakan dengan peningkatan risiko komplikasi metabolik dan kardiovaskular seperti resistensi insulin, dislipidemia, hipertensi, intoleransi glukosa dan diabetes mellitus tipe 2 (DMT2). Prevalens anak obesitas dengan sindrom metabolik (SM) di Indonesia bervariasi yaitu 19,6%-34%. Peningkatan status sosial ekonomi berkaitan dengan perubahan gaya hidup yang berhubungan dengan peningkatan prevalens obesitas. Peningkatan prevalens obesitas akan berbanding lurus dengan peningkatan prevalens SM. Tujuan: Mengetahui prevalens SM pada remaja obesitas dan faktor-faktor yang memengaruhinya serta mengetahui kaitan persentase massa lemak (%BF) dengan SM dan komponennya Metode: penelitian dilakukan secara potong lintang terhadap 88 remaja obesitas usia 12-16 tahun. Dilakukan wawancara mengenai riwayat penyakit keluarga, pemeriksaan antropometri meliputi pemeriksaan massa lemak menggunakan bioelectrical impedance analysis (BIA) dan pengukuran tebal lipat kulit serta pemeriksaan komponen sindrom metabolik. Diagnosis SM ditegakkan berdasarkan kriteria International Diabetes Federation (IDF). Hasil: Prevalens sindrom metabolik remaja usia 12-16 tahun dengan obesitas sebesar 23% dengan jenis kelamin terbanyak lelaki. Riwayat penyakit kardiovaskular dan DMT2 orangtua berkorelasi dengan kejadian sindrom metabolik dengan RO: 10,15 (IK 95%: 1,80-57,27) dan RO: 4,96 (IK 95%: 1,3318,45) secara berurutan. Nilai rerata %BF pada kelompok SM lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tidak SM namun p>0,05 (44,2% vs 41,1%). Berdasarkan jenis kelamin, maka %BF memiliki kecenderungan lebih tinggi pada kelompok SM dibandingkan kelompok tidak SM. Persentase massa lemak berkorelasi positif terhadap kadar trigleserida dengan r= 0,212 (p= 0,047) Dengan menggunakan analisa multivariate, didapatkan kecenderungan %BF akan meningkatkan risiko sindrom metabolik dengan RO: 1,119 (p: 0,046, IK 95%: 1,002-1,250). Kesimpulan: Jenis kelamin lelaki, persentase massa lemak, riwayat DMT2 dan penyakit kardiovaskular pada orangtua memiliki kecenderungan untuk meningkatkan risiko terjadinya SM pada remaja obesitas.
Kata Kunci: Sindrom metabolik, remaja, obesitas, persentase massa lemak, BIA


Background: The prevalence of obesity is increasing in many countries around the world including Indonesia. Obesity is associated with increased metabolic and cardiovascular risks such as insulin resistance, dyslipidemia, hypertension, glucose intolerance and type 2 diabetes mellitus (T2DM). The prevalence of obese children with metabolic syndrome (MetS) in Indonesia varies from 19.6% to 34%. An increase in socioeconomic status is related to lifestyle changes that are associated with increased prevalence of obesity. The increased prevalence of obesity will be directly proportional to the increase in prevalence of MetS. Objective: To examine the prevalence and risk factors of the MetS in obese adolescent and to examine the association of body fat percentage (% BF) with MetS and its components Methods: This cross sectional study was conducted against 88 obese adolescents aged 12-16 years. Interviews were done on family history. We examined anthropometry including %BF using bioelectrical impedance analysis (BIA) and skinfold thickness and examination of MetS component. The diagnosis of MetS is based on International Diabetes Federation (IDF) criteria. Results: Prevalence of obese adolescent aged 12-16 years with metabolic syndrome are 23% with predominant in male subject. History of parenteral cardiovascular disease and parental T2DM correlated with incidence of metabolic syndrome with OR: 10.15 (CI95% :1.80-57.27) and OR: 4.96 (CI95%: 1.33-18.45) respectively. The mean value of %BF in the MetS group was higher than the non-MetS group (44.2% vs 41.1%, p> 0.05). By sex, % BF has a higher tendency in the MetS group than in the non-MetS group. The percentage of body fat correlated positively to triglyceride level with r = 0.212 (p = 0.047). By using multivariate analysis, it is found that increasing %BF have tendency to increased risk of MetS with OR: 1.119 (p: 0.046, CI 95%: 1.002-1.250). Conclusions: Male, body fat percentage, history of parenteral T2DM and parenteral cardiovascular have a tendency to increase the risk of MetS in obese adolescents.
Keywords: metabolic syndrome, adolescent, obese, body fat percentage, BIA

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Dian Rosita Devy - Nama Orang
Jose Rizal Latief Batubara - Nama Orang
Pramita Gayatri - Nama Orang

No. Panggil
T18251fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Anak.,
Deskripsi Fisik
xiv, 74 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18251fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18251fkT18251fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Faktor Risiko Sindrom Metabolik pada Remaja Obesitas: Kajian pada Massa Lemak  = Risk Factors of Metabolic Syndrome in Obese Adolescents: Focus on Body Fat.

Related Collection